Tekuni Teater, Ini Pandangan Boneng Tentang Dunia Perfilman

Penulis: Sanjaya Ferryanto

Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Seiring munculnya judul-judul sinetron yang tayang harian di era millenal ini, nama-nama aktor dan aktris baru pun ikut bermunculan. Kebanyakan dari mereka tak punya background akting sebelumnya, namun bisa dengan mudah jadi spotlight dalam satu judul tayangan tertentu.


Alasannya? Fisik yang menunjang alias memanjakan mata. Kapanlagi.com pun berbincang dengan Zainal Abidin 'Boneng' dengan topik dunia perfilman. Seperti diketahui, bintang film KANAN KIRI OK itu sudah cukup lama 'menghilang' dari layar kaca.


Usut punya usut, beliau saat ini tengah menekuni teater. Dirinya pun memiliki pandangan sendiri tentang teater dan film yang dianggapnya berbeda.


Boneng © Kapanlagi/Budy SantosoBoneng © Kapanlagi/Budy Santoso


"Kalau dunia hiburan seperti film, itu kan dagang, siapa yang laku. Di film tidak bicara keaktoran, nonton, saya bicara di Indonesia ya, kalau di luar, oke, kalau di sini mereka dagang kok, dia nggak peduli, 'Elu berjuang, elu belajar, elu sekolah seni peran, nggak peduli dia'. Yang penting bisa main film dia, siapa yang lagi pegang pasar, itu aja. Makanya buat saya jangan bicara keaktoran kalau di film. Bicara dagang aja deh. Jangan berkamuflase, kita gini, kita gitu, alah," jelasnya.


"Di teater nggak liat cantik, jelek, gagah, lagi populer atau nggak, kan kita nggak lihat itu. Siapa yang mampu memegang peran ini atau bisa membuktikan bahwa mereka siap membawakan peran ini, silakan, siapapun. Di film kan nggak, ada ukuran dagangnya. Makanya sangat beda, beda sekali. Film sama teater yang sama, sama-sama bicara pemeranan. Tapi, kedalaman atau menyusuri pemeran itu secara dalam saya nggak yakin kalau di film," tambahnya.


Seperti apa obrolan seru kami mengenai perbedaan teater dengan film bersama Boneng? Yuk simak selengkapnya di sini.


(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/frs)

VIDEO TERBARU